Kekerasan Seksual Meningkat, Bukti Pendidikan Karakter Gagal
Selasa, 05 Maret 2013 – 23:57 WIB
JAKARTA – Penerapan pelaksanaan pendidikan karakter di Indonesia dinilai masih gagal membentuk bangsa yang bermartabat dan berwibawa. Komisi Nasional Perlindungan Anak melansir kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di sekolah, persentasenya nomor dua setelah kekerasan seksual terhadap anak di rumah. Berdasarkan data kasus aduan kekerasan terhadap anak selama 2012, dari 2.637 aduan yang masuk, sekitar 60 persennya merupakan kasus kekerasan seksual.
Maraknya berbagai fenomena kasus kekerasan seksual terhadap anak usia sekolah dan maraknya kenakalan remaja menjadi indikator gagalnya pendidikan karakter tersebut.
Baca Juga:
“Menurut saya saat ini di Indonesia sudah dalam kondisi “Darurat Moral Baik” . Pemerintah harus segera melakukan evaluasi yang komperhensif terkait pelaksanaan pendidikan karakter atau muatan moral yang mengejawantahkan sistem pendidikan nasional kita,” kata anggota Komisi X, Herlini Amran di Komplek DPR, Selasa (5/3).
Baca Juga:
JAKARTA – Penerapan pelaksanaan pendidikan karakter di Indonesia dinilai masih gagal membentuk bangsa yang bermartabat dan berwibawa. Maraknya
BERITA TERKAIT
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai