Kekeringan dan Krisis Air Kali Ini Lebih Parah dari Tahun Lalu
jpnn.com, TULUNGAGUNG - Musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan ribuan warga di Tulungagung, Jatim mengalami krisis air bersih. Sumur dan sumber air yang biasa digunakan warga, banyak yang mengering.
Krisis air bersih sejak pertengahan musim kemarau, sekitar 2 bulan lalu. Ratusan kepala keluarga di Dusun Banaran, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, mengalami krisis air bersih.
BACA JUGA : Ribuan Orang Terancam Krisis Air
Sebagian besar sumur milik warga tidak lagi mengeluarkan air, jikapun ada debitnya sangat kecil. Air pipanisasi juga tidak lagi mengalir lancar, karena sumber air juga mengecil.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa harus membeli air. Satu drum berisi sekitar 200 liter air, dengan harga antara Rp 10 ribu - Rp 12 ribu. Bahkan warga memilih mencuci di sungai untuk menghemat air.
BACA JUGA : Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Ambil Air di Situs Purbakala
Amin Ansori, Petugas BPDB Tulungagung mengatakan, selain di Dusun Banaran, krisis air bersih juga terjadi di beberapa dusun lain di Desa Kalibatur. Di antaranya, Dusun Krajan, Dawung, dan Darungan.
Warga berharap hujan segera turun karena kekeringan dan krisis air tahun ini semakin parah.
- PNM Peduli Kirim Bantuan Air Minum untuk Atasi Kekeringan di Gili Ketapang
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- Jika Terpilih, Simon Kamlasi Jamin NTT Bebas Kekeringan
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
- 52 Desa/Kelurahan di Trenggalek Terdampak Kekeringan
- Ratu Zakiyah-Najib Salurkan Air Bersih Untuk Warga Kekeringan di Kabupaten Serang