Kekeringan, Sawah di 32 Desa Telantar
jpnn.com, GRESIK - Hamparan sawah di 32 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Gresik kering kerontang.
Bahkan tanah di persawahan seakan terbelah akibat retakan.
Kondisi beberapa desa di Benjeng, Kabupaten Gresik memang dilematis.
Saat musim penghujan kebanjiran, sementara ketika kemarau panjang lahan pertanian seperti gurun sahara, yang tumbuhannya kering.
Selain menyebabkan tanah kering, kemarau panjang itu juga membuat warga harus hemat air.
"Pasalnya, sumur-sumur yang ada hanya boleh digunakan untuk konsumsi dan kebutuhan, mandi, cuci dan masak," ujar Abu Hasan, Kepala BPBD Gresik.
Menurutnys, meskipun Gresik memiliki lebih dari 200 waduk tadah hujan, irigasi dari waduk ke areal sawah tidak ada.
"Sehingga menyulitkan bagi petani. Apalagi wasuk waduk sudah mengering akibat kemarau panjang," imbuhnya. (pul/jpnn)
Sawah-sawah itu tidak bisa dialiri air dari waduk tadah hujan
Redaktur & Reporter : Natalia
- Adian Minta Pemerintah Atasi Bencana Kekeringan di Sejumlah Desa Kabupaten Bogor
- Menko PMK Pastikan Pemerintah Berkomitmen Tangani Kekeringan di Papua Tengah
- Jalankan Instruksi Jokowi, Menko PMK Turun Langsung ke Lokasi Kekeringan di Papua Tengah
- BMKG Rilis Data Wilayah Berstatus Awas Kekeringan, Waspada!
- Peringatan BMKG: Di Daerah Ini Bakal Terjadi Kekeringan
- Tempat Lain Hujan dan Banjir, Di Wilayah Ini Malah Alami Kekeringan Ekstrem