Kekhawatiran Posisi Australia di Indo-Pasifik Tergeser dengan dilemahkannya Studi Asia di Universitas
Ia berencana untuk meninggalkan sektor akademis setelah kontraknya habis di akhir tahun 2021.
"Saya istilahnya sudah seperti mayat hidup berlatar belakang profesional," kata Dr Gerald.
Menurutnya, satu-satunya pilihan yang tersedia bagi akademisi yang baru memulai karier mereka di bidang studi Asia adalah untuk pindah ke luar Australia.
Dr Gerald sempat menghabiskan delapan tahun di Tiongkok dan dua tahun di Swedia sebelum kembali ke Australia untuk tinggal lebih dekat dengan keluarganya.
Namun, ia menyadari bahwa studi Asia "hanyut" di negaranya sendiri.
Seorang siswi UWA bernama May Hawkins juga ikut terpengaruh.
"Dihilangkannya penelitian bidang ilmu kemasyarakatan dan ilmu Korea berarti bidang studi saya di UWA mati perlahan-lahan," katanya kepada Max Walden dari ABC.
John Hewson, profesor kebijakan publik di Australian National University (ANU) yang pernah menjabat sebagai kepala Partai Liberal Australia turut bersuara.
Sejumlah universitas di Australia telah mengurangi staf-nya di beberapa program studi Asia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata