Kekhawatiran soal Tapering The Fed Merebak, USD Sukses Menggocek Rupiah

jpnn.com, JAKARTA - Percepatan tapering off Federal Reserve memicu kekhawatiran terhadap risiko volatilitas pasar.
Hal itu menyebabkan kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (4/1) melemah.
Nilai tukar mata uang Garuda bergerak melemah 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp 14.291 per USD.
"Perkembangan rupiah dalam beberapa hari ke depan kemungkinan akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya di Jakarta, Selasa.
Menurut Rully, kepercayaan terhadap prospek ekonomi global cukup baik, khususnya di negara-negara maju.
"Namun, di sisi lain ada risiko volatilitas karena rencana pengurangan quantitative easing The Fed secara agresif pada bulan ini yang menyebabkan imbal hasil US treasury 10 tahun mengalami kenaikan," ujar Rully.
The Fed akan melakukan percepatan pemangkasan stimulus yang berjalan.
Bank sentral Amerika Serikat itu juga berencana akan mengakhirinya pada pertengahan 2022, serta bersiap menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
Percepatan tapering off Federal Reserve memicu kekhawatiran terhadap risiko volatilitas pasar.
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia
- Dairy Champ Perluas Potensi Wirausaha di Indonesia lewat Program Ibu Juara
- IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5%, Ekonom Bilang Begini
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Hari Kartini; Annisa Pohan Mendorong Pemberdayaan Perempuan di Sektor Ekonomi
- PKSS Perkenalkan Contact Center 150399 untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Bisnis