Kekisruhan DPT Masih Terulang
Rabu, 01 Juli 2009 – 10:03 WIB
JAKARTA - Kasus kekisruhan daftar pemilih tetap (DPT) diprediksi terulang pada pemilu presiden (pilpres). Itu tergambar dari sejumlah temuan atas dugaan banyaknya pemilih yang tak tercatat dan pemilih fiktif. "Dalam kurun dua bulan, kenaikannya sampai segitu. Ini perlu dipertanyakan," katanya. Jeirry lantas mengajukan contoh lain. Di Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, pemilih naik 0,60 persen; Kelurahan Srengseng, Kembangan, naik 0,30 persen; dan Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, naik 0,47 persen. Sebaliknya, di Kelurahan Kalibata, Pancoran, jumlah pemilih justru turun 0,43 persen.
"Indikasinya mulai terlihat lagi sekarang di pilpres," kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampaow saat diskusi Rekayasa DPT Pilpres secara Sistemik di Rumah Perubahan, Jalan Panglima Polim V, Jakarta Selatan, kemarin (30/6). Turut hadir Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti dan Jubir Blok Perubahan Adhie Massardi.
Baca Juga:
Jeirry menyebut, dalam DPT DKI Jakarta, terjadi penambahan jumlah pemilih di banyak kelurahan dengan persentase yang sangat besar. Dia mencontohkan DPT di Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Saat pileg, pemilih yang terdaftar berjumlah 41.363 orang. Untuk pilpres, jumlahnya bertambah menjadi 52.284 pemilih. Artinya, ada penambahan 10.921 orang atau 0,26 persen.
Baca Juga:
JAKARTA - Kasus kekisruhan daftar pemilih tetap (DPT) diprediksi terulang pada pemilu presiden (pilpres). Itu tergambar dari sejumlah temuan atas
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret