Kekompakan di KTT G20 Tinggal Kenangan, AS Kembali Hukum Perusahaan China
jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat kembali menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perusahaan China pada Kamis (17/11), sehari setelah KTT G20 yang penuh keakraban di Bali resmi ditutup.
Beberapa perusahaan yang berbasis di Hong Kong dan Uni Emirat Arab juga disanksi.
Washington menganggap entitas-entitas bisnis tersebut memfasilitasi penjualan petrokimia Iran dan produk minyak bumi kepada pembeli di Asia Timur.
Langkah terbaru AS melawan penyelundupan minyak Iran terjadi ketika upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 terhenti dan hubungan antara Republik Islam dan Barat semakin tegang karena rakyat Iran terus melakukan protes anti-pemerintah.
Washington semakin menargetkan perusahaan China atas ekspor petrokimia Iran karena prospek untuk menghidupkan kembali pakta nuklir telah meredup.
Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengatakan 13 perusahaan yang disanksi memfasilitasi penjualan produk minyak dan petrokimia Iran senilai ratusan juta dolar kepada pembeli di Asia Timur atas nama perusahaan di bawah sanksi AS, termasuk Perusahaan Minyak Nasional Iran dan Triliance Petrochemical Co.Ltd.
"Tindakan hari ini lebih lanjut menunjukkan metode penghindaran sanksi kompleks yang digunakan Iran untuk menjual produk minyak bumi dan petrokimia secara ilegal," kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dalam pernyataan itu.
"Amerika Serikat akan terus menerapkan sanksi terhadap para pelaku yang memfasilitasi penjualan ini."
Amerika Serikat kembali menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perusahaan China pada Kamis (17/11), sehari setelah KTT G20 di Bali resmi ditutup
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan