Kekuatan Oposisi Tinggal 25 Persen
Minggu, 09 Mei 2010 – 10:19 WIB
JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, membaiknya hubungan Partai Demokrat dan Partai Golkar yang ditandai kesepakatan Sekretariat Bersama (Sekber) partai koalisi, akan memberikan jaminan stabilitas politik. Dengan membaiknya hubungan Demokrat dan Golkar, kata Burhanuddin, kekuatan oposisi yang dimotori PDIP tidak ada artinya. ” Jadi kalau kemudian Golkar balik badan ke PD, maka praktis yang kita saksikan adalah dagelan politik. PDIP, Hanura, dan Gerindra bersuara nyaring tapi tetap tidak akan mengubah apapun,” katanya.
Namun, kata Burhanuddin seiring dengan pernyataan elit Golkar yang mengusulkan akan mempetieskan persoalan politik Skandal Century senilai Rp 6,7 triliun boleh jadi persoalan hukum akan menjadi kabur karena adanya penyelesaian di tngkat elit.
Baca Juga:
”Kita harus mengawasi ini. Jangan sampai itu membuat persoalan-persoalan sebelumnya yang terkait dengan masalah hukum jadi kabur. Misalnya Century, perpajakan jadi kabur,” kata Burhanuddin usai diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (8/5).
Baca Juga:
JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, membaiknya hubungan Partai Demokrat dan Partai
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Ketua DPRD Kota Sibolga: Saya Berkomitmen Menjalankan Tanggung Jawab Secara Profesionalisme
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%