Kekuatan Oposisi Tinggal 25 Persen
Minggu, 09 Mei 2010 – 10:19 WIB
Lolosnya opsi C yang menjadi keputusan paripurna DPR, kata dia, karena ada angin dari Partai Golkar, PKS, PPP. Namun ketika seluruh partai koalisi kembali berangkulan, secara matemika kekuatan oposisi hanya 25 persen.
Baca Juga:
Buhanuddin mencontohkan penolakan kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani pada pembahasan APBN-P. Meskipun ada aksi walk out dari PDIP dan Hanura namun sidang paripurna tetap dilanjutkan karena quorum. ”Ini sangat krusial. Konstelasi politik baru saat ini, di mana kalau Partai Demokrat dan Golkar bergabung, kekuatan sudah mencapai 45 persen di DPR. Jadi SBY tinggal memastikan beberapa partai untuk mendukung dia, mencapai 50 persen titik aman,”ucapnya.
Menurut Burhanuddin pula, membaiknya hubungan Golkar akan ada perubahan kontrak ulang koalisi dan pakta integritas yang jauh lebih tegas, lebih mengikat dan tidak multitafsir. ”Jadi mereka yang akan ditarik ulang, dibaiat kembali, itu pasti akan menandatangani kontrak ulang koalisi,” katanya. (awa/jpnn)
JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, membaiknya hubungan Partai Demokrat dan Partai
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Survei SMCR: Pram-Doel Unggul dari Berbagai Aspek Dibanding RK-Suswono
- Elektabilitas Pramono Anung Pernah Tidak Diperhitungkan, Kini Berubah Moncer
- Citra Mus Optimistis Wujudkan Era Baru Taliabu Emas
- Edi Langkara Berkomitmen Tuntaskan Permasalahan di Halteng
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto