Kekurangan Dokter Spesialis
Kamis, 21 Maret 2013 – 09:43 WIB
TAWANG-Dokter spesialis di Kota Tasikmalaya masih kurang. Terutama dilingkungan RSUD Kota Tasikmalaya, yang sampai saat ini baru ada 60 orang dokter spesialis. Beberapa bagian di RSUD yang masih membutuhkan dokter spesialis diantaranya, dokter Rehab Medik, Spesialis Jantung, paru-paru, Spesialis Mata, termasuk Spesialis Patologi Anatomi. Untuk sementara, tindakan terhadap penyakit yang berkaitan dengan organ tersebut ditangani dokter penyakit dalam. Hal itu menurutnya menjadi pekerjaan rumah baik bagi pihak rumah sakit maupun pemerintah daerah. Agar bersama-sama mengupayakan penambahan dokter spesialis agar pelayanan bisa berjalan dengan lancar. Karena dengan jumlah yang sedikit, beban kerja para dokter ini menjadi semakin berat. Dalam sehari kata dia, bisa ada sampai 20 kali operasi yang dilakukan.
”Dokter paru, kita tidak ada karena dulu meninggal. Dan ternyata ketika kita mencari penggantinya juga tidak mudah. Ada dokter yang datang kesini mereka lihat dulu (survey) bagaimana disini (di RSUD). Dan ternyata dia tidak cocok dengan lingkungannya, ya akhirnya pulang lagi,” ungkap ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tasikmalaya Dokter Ali Firdaus, saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (20/3).
Baca Juga:
Keterbatasan tenaga medis untuk dokter spesialis itu juga kata dia, berkaitan dengan adanya aturan bahwa seorang dokter tidak boleh praktek lebih dari 3 tempat. Sementara di Kota Tasikmalaya ada 8 rumah sakit. Hampir semua dokter spesialis tidak hanya melayani pasien di RSUD, namun juga di rumah sakit umum swasta lain. Saat ini kata dia menteri kesehatan telah mengeluarkan surat melalui Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat. Yang memperbolehkan dokter spesialis praktek lebih di 3 tempat. ”Kekurangan itu (kekurangan dokter) ditutupi oleh surat dari Dinas Kesehatan. Jadi ada surat penugas dari Dinas Kesehatan Jawa Barat,” tuturnya.
Baca Juga:
TAWANG-Dokter spesialis di Kota Tasikmalaya masih kurang. Terutama dilingkungan RSUD Kota Tasikmalaya, yang sampai saat ini baru ada 60 orang dokter
BERITA TERKAIT
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pidie Aceh
- Banjir Rob Kembali Merendam Satu RT di Pluit Jakarta Utara
- Balita Terseret Arus di Surabaya Belum Ditemukan
- Sopir Bus Mengantuk Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang