Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Akan Berlanjut Sampai Setahun ke Depan
Anda yang akan bepergian ke dan dari Australia harus bersiap-siap mengalami gangguan perjalanan karena berbagai bandara di Australia diperkirakan akan kekurangan pekerja mulai bulan Juli ini sampai setahun ke depan.
Sejak perbatasan antarnegara bagian dan internasional dibuka, bandara Australia sudah mengalami berbagai masalah seperti penerbangan yang tertunda dan dibatalkan, atau bagasi yang hilang di masa-masa sibuk seperti liburan Natal dan libur peringatan ulang tahun Ratu Elizabeth.
Salah satu bandara tersibuk di Australia, Bandara Sydney sedang, mencoba mengisi lowongan untuk 5 ribu pekerja, setelah di masa pandemi mereka harus memberhentikan sekitar 15 ribu orang.
CEO Bandara Sydney, Geoff Culbert, mengatakan kepada ABC, mereka saat ini kesulitan untuk mendapatkan pekerja sekarang ini untuk mengisi kekurangan pekerja menjelang masa libur sekolah di bulan Juli.
"Saya tidak mau berpura-pura," katanya.
"Sekarang ini keadaannya sangat menantang. Kami akan tetap mengalami kekurangan staf di musim liburan Juni-Juli. Kami berusaha sebaik mungkin untuk menanganinya
"Saya kira bandara akan mengalami kesulitan mendapatkan karyawan baru selama 12 bulan ke depan."
Bandara Sydney meminta penumpang domestik untuk tiba dua jam dan penumpang internasional tiga jam sebelum penerbangan mereka untuk mengantisipasi kemungkinan adanya antrean panjang.
Anda yang akan bepergian ke dan dari Australia harus bersiap-siap mengalami gangguan perjalanan karena berbagai bandara di Australia diperkirakan akan kekurangan pekerja mulai bulan Juli ini sampai setahun ke depan
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia
- Warga Indonesia di Los Angeles Harus Mengungsi Akibat Kebakaran