Kekurangan Puskesmas
Senin, 28 Juni 2010 – 10:16 WIB
BATUJAJAR-Kebera daan puskesmas di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sangat kurang. Jumlah puskesmas yang ada di KBB tidak sebanding dengan jumlah penduduk. Idealnya, rasio antara jumlah puskesmas dengan penduduk adalah 1: 20.000 orang. Jadi sult kalau harus mengandalkan anggaran sendiri, perlu terobosan dan kreativitas untuk memdapat suntikan anggaran dari pemerintah pusat," kata Pupu. Selain mempersiapkan anggaran dari APBD KBB, pada tahun 2010 Pemkab Bandung Barat juga mengajukan dana alokasi khusus kepada pemerintah pusat dan minta bantuan ke Pemprov Jabar. Perbaikan sarana dan prasarana puskesmas yang dilaksanakan saat ini masih terbatas, karena anggaran yang ada terbilang minim.
Saat ini KBB baru memiliki 31 puskesmas, sementara jumlah penduduknya mencapai 1,5 juta jiwa. ilihat dari jumlah penduduk, idealnya puskesmas yang harus dimiliki sebanyak 50 puskesmas. "Berarti masih kurang 19 puskesmas. Untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat, paling baru bisa dibangun puskesmas pembantu," kata Kepala Dinas Kesehatan KBB Pupu Sari Rohayati. Keberadaan puskesmas sangat penting, karena sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Baca Juga:
Diakuinya, untuk membangun puskesmas membutuhkan dana besar. Kemampuan keuangan daerah saat ini baru sebatas membangun puskesmas pembantu dan memperbaiki puskesmas yang rusak. "KBB itu daerah otonomi baru, sehingga wajar jika anggarannya terbatas.
Baca Juga:
BATUJAJAR-Kebera daan puskesmas di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sangat kurang. Jumlah puskesmas yang ada di KBB tidak sebanding dengan jumlah penduduk.
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS