Kelakar Jokowi dan Airlangga soal Angka 4
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto saling berkelakar soal angka empat. Saat ini, angka empat menjadi nomor bagi Partai Golkar yang dipimpin Airlangga.
Jokowi -panggilan akrab Joko Widodo- dan Airlangga saling berkelakar soal angka empat saat pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 dan peluncuran Making Indonesia 4.0 di JCC Senayan, Jakarta pada Rabu (4/4). Airlangga yang memperoleh kesempatan pertama berpidato mengatakan, sebuah kebetulan kegiatan itu diadakan pada tanggal 4, bulan 4.
Hadirin yang mafhum pun tersenyum, karena Golkar untuk Pemilu 2019 juga bernomor empat. Airlangga pun memilih peluncuran Making Indonesia 4.0 pada 4 April ini.
"Bukan kebetulan hari ini dilaksanakan pada tanggal empat bulan empat. Kita sebut patpatgulipat, patpatgulipat siapa cepat dia dapat," ucap Airlangga.
Saat giliran Jokowi berpidato, mantan gubernur DKI itu menyinggung soal angka empat dalam prolog sambutannya. "Tadi disampaikan Pak Menteri Perindustrian, tanggal empat bulan empat, ada Making Indonesia 4.0. Ada empatnya lagi," ujar Jokowi sembari tertawa.
Hadirin pun ikun tergelak mendengar ucapan Jokowi. Presiden Ketujuh RI itu mengaku awalnya belum paham soal pidato Airlangga tentang angka empat.
"Saya tadi masih belum tanggap, setelah mikir baru tertawa saya tadi juga," imbuh Jokowi yang akan menjadi capres dari Golkar pada Pilpres 2019.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bekelakar soal angka empat yang kini menjadi nomor urut Partai Golkar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anggota DPR Dorong Keterbukaan CSR PT GAG Nikel Papua
- Bambang Widjanarko: Jangan Benturkan Kebijakan Presiden Prabowo dengan Jokowi
- Menko Airlangga Dorong Kemitraan Strategis Indonesia dan India yang Komprehensif
- Perguruan Tinggi Berperan Penting dalam Mengembangkan Inovasi untuk Mengakselerasi Hilirisasi
- Dampingi Presiden Prabowo Bertemu PM India, Menko Airlangga Sampaikan Hal Penting Ini
- Keputusan Bahlil soal Elpiji 3 Kg Dianggap Bahlul