Kelamnya Kehidupan Guru Honorer, Sungguh Menyesakkan
Selasa, 28 Maret 2017 – 01:30 WIB

PENUH PERJUANGAN: Sri Rahayu siap berangkat mengajar ke sekolah. Foto: Radar Banjarmasin/JPNN
jpnn.com, BANJARMASIN - Kehidupan sehari-hari Jamilah sebagai guru honorer sungguh menyesakkan.
Sebagai guru honorer, pendapatan warga Alalak Utara, Banjarmasin itu jauh dari kata mencukupi.
Karena itu, dia harus rela menyambi sebagai guru mengaji.
Meski begitu, gadis lulusan FKIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska) tersebut tak pernah mengeluh.
Selama ini, dia mendapat gaji sesuai jam mengajar.
Dalam sebulan, pendapatannya tak sampai Rp 1 juta.
Baca Juga:
Nominal itu sangat minim untuk membiayai kehidupannya.
"Makanya kalau sore saya juga ngajar anak-anak mengaji. Dari rumah ke rumah," jelas Jamilah kepada Radar Banjarmasin, Minggu (26/3).
Kehidupan sehari-hari Jamilah sebagai guru honorer sungguh menyesakkan.
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Soal Bantuan untuk Guru Honorer Non-Sertifikasi, Begini Penjelasan Abdul Mu’ti