Kelangkaan BBM Terindikasi Akibat Penyelundupan
Sabtu, 19 Maret 2011 – 14:55 WIB
"Jadi saat dijual ke pasar selundupan, mereka bisa mendapatkan margin harga yang tinggi. Perlu perhatian serius kita pada masalah ini, terutama menjaga daerah teritorial dari aksi penyelundupan," tegas Agus.
Kawasan yang dinilai sangat rawan penyelundupan di Indonesia sendiri, menurut Agus, adalah daerah Batam di Kepulauan Riau. Di kawasan ini, potensi penyelundupan bukan saja untuk migas, melainkan juga barang-barang elektronik. Karena itu, Agus menyebut sudah ada review kerja di Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) pada tahun 2010, untuk kinerja di tahun 2011.
Agus menyebut, salah satu kasus penyelundupan besar lainnya yang sedang ditangani adalah kasus tertangkapnya importir daging sebanyak 54 kontainer. Karena tidak memiliki surat-surat lengkap, 54 kontainer penuh daging impor itu pun ditetapkan sebagai barang yang tidak dikuasai. "Kita masih menunggu keputusan dulu. Apakah dimusnahkan, dikonsumsi dalam negeri, atau diekspor. Tapi kemungkinan besar dimusnahkan," kata Agus. (afz/jpnn)
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, beberapa daerah mengalami kelangkaan BBM meski menjadi daerah penghasil minyak. Banyak alasan yang diungkapkan pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri