Kelangkaan Solar Ulah Spekulan
Pertamina Perketat Pengawasan, Pemprov Segera Berkoordinasi
jpnn.com - MAKASSAR -- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis solar bersubsidi diduga ulah para spekulan. Pengelola SPBU diduga terkait. Idealnya stok BBM bersubsidi di Sulsel cukup untuk dipakai masyarakat. Pihak Pertamina menyatakan pembatasan BBM di SPBU, dilakukan semata-mata untuk mencegah aksi spekulan.
"Kalau benar-benar digunakan, kita yakin cukup untuk dipakai masyarakat. Kalau Sulsel cenderung aman. Yang kita khawatirkan, jika BBM ini disalahgunakan untuk bahan bakar industri, atau ditimbun," jelas Kepala Bagian Humas Pertamina Makassar, Taufiqurrahman seperti yang dilansir FAJAR (Grup JPNN.com), Senin (1/9).
Kekhawatiran spekulasi tersebut, karena keuntungannya memang menggiurkan. Dia mengungkapkan, harga solar nonsubsidi lebih mahal hampir dua kali libat dari solar bersubsidi.
"Makanya, setelah penyaluran BBM ini dinormalisasi, yang kita lakukan adalah pengawasan ketat dan pengendalian di setiap SPBU. Agar, tidak terjadi penyalahgunaan penjualan BBM ini," kata Taufiqurrahman.
Dia juga menegaskan, sampai bulan ini, pemakaian solar dan bensin bersubsidi sudah normal, dan di bawah kuota. Untuk diketahui, kuota BBM bersubsidi di Sulsel ditargetkan sekitar 1,5 juta kiloliter.
Dinas ESDM Sulsel sebelumnya menyebut, pemakaian solar sampai Mei lalu, sempat melebihi jumlah ditentukan sampai 5,7 persen, dengan pemakaian hingga 175.707 kiloliter. Sedangkan BBM bersubsidi tetap normal, dengan pemakaian 398.351 kiloliter, dan target 457.143.
Menurut Taufik, jika solar cepat habis di sejumlah SPBU, tidak mungkin karena konsumsi masyarakat yang berlebihan. "Karena kita sudah normalkan kembali. Itu bisa karena spekulan," kata dia. Bahkan, bisa jadi, pengusaha SPBU juga terlibat.
Kepala Seksi Migas, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Mustafa tidak menampik kelangkaan tersebut. Menurutnya, kondisi ini masih menjadi dampak dari langkah pemerintah pusat yang pernah membatasi kuota BBM beberapa waktu lalu.
"Kebijakan pembatasan itu memang sudah dicabut kembali, tetapi saya rasa ini masih dampak dari pengurangan kuota BBM tersebut," kata Mustafa, malam tadi.
Mustafa menduga, masyarakat mungkin panik, sehingga ada yang membeli BBM, khususnya solar dalam jumlah besar. Indikasi lainnya, distribusi oleh pihak pertamina masih terganggu.
Ia pun mengaku tidak akan tinggal diam. Pihaknya akan segera melakukan pertemuan untuk kepentingan koordinasi dengan pertamina.
"Besok (hari ini, red) saya masuk kantor dan langsung melaporkan kepada pimpinan terkait kelangkaan ini. Selanjutnya baru kami agendakan pertemuan untuk melakukan koordinasi dengan pihak pertamina," katanya. (sbi/fajar)
MAKASSAR -- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis solar bersubsidi diduga ulah para spekulan. Pengelola SPBU diduga terkait.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemancing Hilang di Perairan Lingga Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi