Kelapa Jatuh 5 Hari Sebelum Pratu Dedi Hamdani Gugur di Intan Jaya

Sebelum kabar duka datang, Muhdin dan keluarganya tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Dia bertani dan juga memelihara ternak.
Pada Jumat sore (22/1), dia menyabit rumput tidak jauh dari rumahnya di Dusun Bagek Dewa Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah.
Tiba-tiba keluarga datang. Dirinya diminta pulang. Di rumah pun keluarga dekat sudah berkumpul.
Sarmiati, ibu Pratu Dedi, tinggal di rumah keluarga yang lain. Sebab, Muhdin dan Sarmiati, sudah enam tahun bercerai.
"Saya tanya kepada mereka, ada apa ini,” cerita Muhdin.
Tidak lama kemudian telepon miliknya berdering. Di ujung telepon, Komandan Batalyon Raider 400/Benteng Raider Kodam IV/Diponogoro menyampaikan kabar duka, bahwa anaknya meninggal melawan kelompok bersenjata.
Muhdin merasa seluruh sendi-sendi tubuhnya lemas. Dia tak bisa berkata-kata. Air matanya tumpah.
Ibu dari Pratu Dedi Hamdani menyimpan penyesalan, karena tidak membawa HP saat anaknya mencoba menghubungi.
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- Tanjung Priok Catat Zero Accident Selama Operasi Ketupat Jaya 2025
- Panglima TNI Jenderal Agus Minta Prajuritnya Lanjutkan Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
- Akademisi Soroti Penghapusan Kewenangan TNI Berantas Narkoba, Disebut Kemunduran
- TNI AL: Jumran Telah Merencanakan Membunuh Jurnalis Juwita
- MPSI Minta Masyarakat Tak Ragu Komitmen Prabowo Lakukan Reformasi Pemerintahan