Kelapa Jatuh 5 Hari Sebelum Pratu Dedi Hamdani Gugur di Intan Jaya
Sebelum kabar duka datang, Muhdin dan keluarganya tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Dia bertani dan juga memelihara ternak.
Pada Jumat sore (22/1), dia menyabit rumput tidak jauh dari rumahnya di Dusun Bagek Dewa Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah.
Tiba-tiba keluarga datang. Dirinya diminta pulang. Di rumah pun keluarga dekat sudah berkumpul.
Sarmiati, ibu Pratu Dedi, tinggal di rumah keluarga yang lain. Sebab, Muhdin dan Sarmiati, sudah enam tahun bercerai.
"Saya tanya kepada mereka, ada apa ini,” cerita Muhdin.
Tidak lama kemudian telepon miliknya berdering. Di ujung telepon, Komandan Batalyon Raider 400/Benteng Raider Kodam IV/Diponogoro menyampaikan kabar duka, bahwa anaknya meninggal melawan kelompok bersenjata.
Muhdin merasa seluruh sendi-sendi tubuhnya lemas. Dia tak bisa berkata-kata. Air matanya tumpah.
Ibu dari Pratu Dedi Hamdani menyimpan penyesalan, karena tidak membawa HP saat anaknya mencoba menghubungi.
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas