Kelebihan Muatan, Kapal Penumpang dan Barang Karam di Natuna, 4 Tewas, 4 Hilang
jpnn.com - NATUNA - Setidaknya empat penumpang tewas dan empat dinyatakan hilang dalam insiden tenggelamnya kapal penumpang yang mengangkut 65 orang di Perairan Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (6/2).
Kapal kayu bernama KM Bahari ini merupakan kapal reguler pengangkut penumpang dan barang antarpulau di Natuna, khususnya rute Desa Seluan, Kabupaten Natuna, ke Pulau Sedanau.
"Kapal tersebut kelebihan muatan, sehingga tenggelam saat dihantam ombak setinggi empat meter," ujar Kapolres Natuna, AKBP Amazona Pelamonia saat memberikan keterangan di salah satu tv nasional, Minggu (7/2).
Seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Minggu, Amazona mengatakan, kapal tersebut tenggelam setelah satu jam sauh dari Desa Seluan. Tepatnya di pertengahan pulau Seluan dan Sedanau.
Tanda-tanda bahaya memang sudah muncul sejak kapal lepas sauh. Banyaknya penumpang dan barang membuat kapal ini hanya mampu melaju pelan. Bahkan oleng saat dihantam ombak.
Melihat kapal mau tenggelam, kata Amazona, para penumpang memilih loncat. Beruntung banyak kapal nelayan di sekitarnya sehingga pertolongan bisa cepat dilakukan.
"Empat penumpang yang meninggal rata-rata usia lanjut, sedangkan yang hilang anak-anak," kata Amazona.
Ia juga mengatakan, masyarakat Seluan dan Sedanau memang hanya mengandalkan kapal-kapal kayu untuk mengangkut barang dan manusia dari dan ke pulau itu. Hal itu terjadi karena belum adanya kapal penumpang yang lebih laik dari kapal tersebut.
NATUNA - Setidaknya empat penumpang tewas dan empat dinyatakan hilang dalam insiden tenggelamnya kapal penumpang yang mengangkut 65 orang di Perairan
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak