Kelebihan Pasokan, Produsen Semen Garap Beton
Angka pertumbuhan itu lebih rendah dari prediksi awal yang seharusnya bisa tumbuh sebelas persen.
”Pada kuartal kedua, kredit perumahan diharapkan bisa tumbuh hingga 12 persen untuk mendongrak permintaan semen,” papar Gary.
Pada kuartal pertama tahun ini, permintaan semen secara nasional masih naik 0,9 persen dibanding periode sama pada 2016.
Total konsumsi semen pada periode tersebut mencapai 14.754.727 ton.
Penurunan cukup tajam terjadi di Kalimantan 9,9 persen dengan total konsumsi 922.951 ton.
Lalu, Sulawesi turun 7,2 persen dengan konsumsi mencapai 1.200.046 ton serta Sumatera turun 3,2 persen.
Lain halnya dengan Pulau Jawa yang mengalami peningkatan permintaan 4,6 persen, Nusa Tenggara naik 4,1 persen, dan kenaikan tertinggi di Maluku serta Papua delapan persen. (vir/c21/noe)
Pasar semen di Indonesia saat ini mengalami kelebihan pasokan akibat perlambatan perkonomian.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Memperluas Penawaran Produk Baru Harga Terjangkau
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Mawardi-Anita Berjanji Membangun Infrastruktur Merata di Sumsel
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi