Kelelahan Jaga TPS, Anggota TNI Strok

''Korban pingsan bukan karena keracunan, tapi sakit. Orang tua korban juga ada riwayat sakit,'' katanya.
''Jadi, jika ada yang menyebut anggota kami diracun, itu jelas hoaks,'' tambahnya dengan nada tegas.
Pernyataan serupa diungkapkan tim medis dari RSUD dr Soetomo. Intinya, korban pingsan bukan karena keracunan makanan ketika mengamankan kotak suara.
Melainkan terkena stoke pendarahan. ''Berdasar CT-scan yang kami lakukan, ada pendarahan di tepi otak,'' kata dr Khamim Tohari. Dia adalah dokter spesialis bedah saraf yang menangani pasien.
BACA JUGA : Jangan Curiga Terus, Belum Ada Temuan soal Petugas KPPS Meninggal Akibat Racun
Sementara itu, untuk kasus keluarnya busa dari dalam mulut korban ketika pingsan, tim medis membantah karena efek racun. Kondisi itu disebabkan kejang.
''Air liur yang seharusnya ditelan malah keluar. Apalagi, bibirnya sudah kegigit. Itulah yang terlihat seperti busa dan diduga keracunan,'' jelas Khamim.
Khamim juga menegaskan, kini keadaan korban sudah membaik. Dia sudah bisa diajak berkomunikasi.
TNI bantah penyebab anggotanya pingsan ketika melakukan pengamanan kotak suara karena keracunan makanan.
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Polsek Negara Batin Terima Setoran Judi Sabung Ayam? Irjen Helmy Bilang Begini
- Tanggapi Aksi Penembakan Oknum TNI Kepada 3 Anggota Polri, PBHI: Adili Pelaku di Peradilan Umum
- Omega-3 jadi Senjata Ampuh Lawan Kolesterol dan Risiko Penyakit Jantung
- Grup RS Siloam Hadirkan Stroke Ready Hospitals, Layanan Tanggap Darurat & Tepat
- TNI Duduki Jabatan Sipil, Sistem Merit di Kementerian Pasti Rusak