Kelelahan Tinjau Banjir, Bupati Bima Meninggal

Kelelahan Tinjau Banjir, Bupati Bima Meninggal
Bupati Bima H Ferry Zulkarnain. Foto: Dok

Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin mengaku sangat kehilangan dengan kepergian H Ferry Zulkarnain. “Saya tahu persis sifat almarhum. Tidak pernah memandang orang dari status sosial atau karena harta,” katanya.

Almarhum Ferry merupakan sosok yang sabar, tidak pernah menunjukkan emosi meskipun saat sedang marah. Setiap persoalan selalu dia katakan, semua bisa diselesaikan. “Yang cukup berkesan dari sifat almarhum, lebih mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang kepentinganya pribadi,” terangnya.

Menurutnya, kepergian H Ferry merupakan duka bagi warga Kota dan Kabupaten Bima. Dia berpesan kepada keluarga dan kerabat yang ditinggalkan tidak larut dalam kesedihan.

Wakil Ketua DPRD Kota Bima Feri Sofiyan mengaku, Bupati Ferry merupakan guru yang banyak mengajarinya tentang dinamika politik. “Saat itu saya masuk menjadi anggota dewan, almarhum banyak mengajari tentang kepemimpinan,” ungkapnya.

Kepala BKD Kota Bima Tajudin mengatakan, almarhum merupakan pemimpin yang baik. Tidak menempatkan diri sebagai pemimpin yang ditakuti, justru sebaliknya.

Selama delapan tahun menjadi Bupati Bima, almarhum tidak pernah menunjukkan sikap arogan. Ketika ada persoalan tidak pernah mengambil keputusan sendiri.

“Dae Ferry selalu berdiskusi dengan kami bawahan sebelum mengambil keputusan atas satu persoalan,” katanya.
 
Tidak hanya itu, almarhum tidak pernah mengambil keputusan dalam keadaan emosi. Jika ada bawahannya berbuat kesalahan, tidak serta merta langsung dihukum. “Almarhum memiliki sifat pemaaf. Selalu memberikan kesempatan pada bawahannya yang berbuat salah untuk memperbaiki diri dan berubah,” terangnya. (rul/nk/Lombok Post Group)


BIMA-Kabar duka menyelimuti Kabupaten Bima. Bupati Bima H Ferry Zulkarnain tutup usia sekitar pukul 07.30 Wita, kemarin. Almarhum meninggal karena


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News