Kelembaban Udara Jadi Pedoman Atasi Stres Udara Panas di Queensland

Kelembaban Udara Jadi Pedoman Atasi Stres Udara Panas di Queensland
Kelembaban Udara Jadi Pedoman Atasi Stres Udara Panas di Queensland

Kelembaban dan suhu udara tinggi harus menjadi faktor kunci dalam mengembangkan kebijakan menyikapi kelesuan bekerja dikalangan pekerja luar ruang di Queensland.

Presiden Aliansi Iklim dan Kesehatan, Dr Liz Hannah, mengatakan kelembaban menjadi sumber dari stress akibat udara panas di Queensland. Sebelumnya laporan ABC berhasil mengungkap kalau para pekerja luar ruang di Queensland menghendaki CFMEU menyelidiki kebijakan stress akibat udara panas di negera bagian tersebut. Di Victoria dan Australia Selatan, serikat pedagang non-afiliasi mengaku malas bekerja ketika suhu udara mencapai 35 derajat celcius. Di Queensland, CFMEU merekomendasikan pegawai diberikan istirahat tambahan selama suhu udara tinggi berlangsung. Dr Hannah mengatakan kebijakan kelesuan kerja akibat suhu udara 35 derajat celcius berjalan dengan baik di Victoria dan Australia Selatan karena tingkat kelembaban di kota itu biasanya rendah. "Pada sebagian kawasan atas Australia, kelembaban sangat tidak menyenangkan,” katanya, Dr Hannah mengatakan tubuh kita memiliki mekanisme alami untuk mendinginkan suhu tubuh melalui keringat dan menguapnya air keringat. "Ketika udara jenuh, seperti dalam keadaan sangat lembab, Anda tidak mengalami penguapan seperti itu, "katanya. "Tingkat pendinginan tubuh menjadi lebih lambat dan pada dasarnya itu berarti tubuh Anda menjadi lebih panas dan Anda tidak dapat melepaskan panas itu. Dr Hannah mengatakan tingkat kelembaban udara yang tinggi dan  suhu udara sebesar 20-an dan serendah 30-an akan menyulitkan orang untuk bekerja. "Kita memiliki pedoman di Queensland yang mencerminkan tingkat intensitas dan variable iklim termasuk juga kelembaban,” Dr Hannah mensurvey lebih dari 500 orang yang bekerja di luar ruang dengan catatan temperature udara untuk mencari tahu kapan orang akan mulai menunjukan gejala stress akibat udara panas seperti pusing, mual dan kejang-kejang. "Para pekerja di Queensland banyak menunjukan gejala stress udara panas pada waktu-waktu dimana tingkat kelembaban sangat tinggi,” katanya. Dia mengatakan tingkat kelembaban sebesar 26C dapat menyebabkan stress udara panas, dan jika kelembaban mencapai diatas 60 persen, para pekerja mulai membatasi aktivitas mereka. "Pada tingkat kelembaban 70 persen atau lebih, semua kegiatan harus dibatalkan,” kata Dr Hannah. Pada prakteknya menurut Dr Hannah, selama musim panas di Queensland ketika udara panas dan tingkat kelembaban tinggi berlangsung masih banyak karyawan yang dipaksa bekerja. "Jika Anda memesan pekerja bangunan untuk membangun rumah Anda, maka dengan terpaksa akan terjadi keterlambatan,”katanya. "Kita perlu memiliki kesamaan pemahaman menyikapi udara panas dan kelembaban yang tinggi,” "Anda tidak boleh menggugat pekerja bangunan karena melakukan tugasnya lebih lama lantaran udara panas ini,” Dr Hannah mengatakan serikat pekerja Queensland perlu membangun kebijakan berdasarkan kelembaban untuk memastikan keamanan anggotanya. 

Kelembaban dan suhu udara tinggi harus menjadi faktor kunci dalam mengembangkan kebijakan menyikapi kelesuan bekerja dikalangan pekerja luar ruang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News