Keliling 17 Negara Menjadi Tukang Cerita
jpnn.com - LEWAT perantara suara, ekspresi, dan gerak tubuh, dongeng yang disampaikan Jeeva Raghunath selalu gampang dipahami anak-anak yang menjadi audiens.
----------------
ANDRA NUR OKTAVIANI, Jakarta
---------------
SIANG itu penampil dan penonton seperti berbicara dalam bahasa yang sama. Tiap kali Jeeva Raghunath mendongengkan bagian yang lucu, anak-anak yang menjadi audiens selalu merespons dengan tawa.
Padahal, di auditorium Museum Nasional pada awal November lalu (1/11) itu, Jeeva mendongeng dalam bahasa Inggris. Sebaliknya, para bocah berusia rata-rata di bawah delapan tahun yang menontonnya berasal dari sekitar Jakarta yang bahasa ibunya tentu saja Indonesia.
“Jack ini malas sekali. Kerjanya makan, tidur, makan, tidur,” tutur Jeeva dengan disertai ekspresi mimik dan bahasa tubuh yang menunjukkan kemalasan Jack yang disambut gelak para bocah.
Perubahan intonasi Jeeva tiap kali berganti peran juga sangat membantu anak-anak memahami cerita bertajuk Jack itu. Suara berat dan kasar kala menjadi ayah Jack dan nada manja saat memerankan Jack
LEWAT perantara suara, ekspresi, dan gerak tubuh, dongeng yang disampaikan Jeeva Raghunath selalu gampang dipahami anak-anak yang menjadi audiens.
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408