Keliling Dunia Demi Mengenal Kopi

Proses selanjutnya adalah menyeruput kopi. Saat itulah kita bisa merasakan karakter kopi dari segi rasa. ’’Jangan buru-buru meneguknya. Nikmati dulu di mulut,’’ kata pria kelahiran Semarang, 24 September 1990, tersebut.
Sebab, merasakan kopi ibarat sebuah proses. Terdapat perubahan rasa selama perjalanan kopi mulai masuk ke mulut hingga ke tenggorokan. Misalnya, rasa kopi Java Malabar.
’’Rasanya ada buah-buah gitu. Kecut, lalu terakhirnya ada rasa pahitnya,’’ ujarnya.
Setiap orang memiliki selera yang berbeda. Begitu pula saat mereka menilai rasa kopi. ’’Pendapat orang tidak ada yang salah. Cara merasakannya juga beda,’’ jelasnya.
Sebab, untuk mengenal karakter kopi dengan benar, juga dibutuhkan proses. Tidak bisa dikatakan benar apabila baru mencoba satu dua kali saja. Jangan pula mendengarkan kata maupun pendapat orang lain.
’’Rasa kopi yang kita minum, ya kita sendiri yang tahu,’’ tegasnya.
Hendrick mempelajari hal tersebut selama enam tahun terakhir. Bahkan, dia sudah berkeliling ke 40 negara untuk mencicipi kopi.
’’Setelah minum kopi, saya selalu catat rasanya. Lalu, saya share atau berdiskusi dengan teman-teman,’’ kata pengusaha kopi tersebut. (bri/c5/jan/sep/JPG)
Pencinta kopi kini bukan lagi usia tua, tapi juga anak-anak muda. Tak sekadar minum, mereka juga memperkenalkan kopi Nusantara lewat seruputan.
Redaktur & Reporter : Adil
- 6 Manfaat Kopi untuk Menurunkan Berat Badan
- ICF dan CBE 2025: Jembatan Industri dan Pebisnis Kopi Nusantara Menuju Pasar Global
- Diklaim Lebih Sehat, Excelso Padukan Kopi dan Air Tebu dalam Menu Baru
- Buka Cabang di Jakbar, Warkop Medan Hadirkan Beragam Kuliner, Harga Mulai Rp10 Ribuan
- 6 Manfaat Berhenti Minum Kopi, Tekanan Darah Bakalan Tetap Stabil
- Roemah Koffie Bidik Mitra Bisnis Internasional di Athena