Keliling Milan, Liput Balap Formula 1 dan Kunjungi Artis Sepeda (1)

Keliling Milan, Liput Balap Formula 1 dan Kunjungi Artis Sepeda (1)
F1 MANIA INDONESIA : Sugeng Haryadi, Eka Dewi Vegajanti, dan Robianto Haripurnomo berpose di patung Juan Manuel Fangio, salah satu bagian paling kondang di Sirkuit Monza, Italia. Foto : Agung Kurniawan/Jawa Pos
 

Alternatif lain, dari stasiun itu, naik taksi. Asal tahu saja, sepanjang akhir pekan grand prix, ada banyak jalan menuju sirkuit yang ditutup. Hanya taksi dan kendaraan dengan tanda khusus yang boleh masuk. Jadi, itu alasan lain naik mobil sendiri bukanlah alternatif.

 

Naik taksi dari situ relatif lebih fair harganya. Sekitar 30 sampai 40 euro, bergantung jalur dan kemacetan. Kalau berempat, bisa bagi ongkos maksimal.

 

Kalau naik taksi, minta turun di Via 4 Novembre 1918. Jalan itu lurus menuju pintu utama sirkuit. Dan jalan itu menarik karena ada pasarnya. Bayangkan, ada dua stan berseberangan. Satu berjualan buah, satu lagi berjualan merchandise Ferrari. Di sebelahnya, jualan ikan dan hasil laut!

 

Kalau naik taksi itu, pulangnya memang ribet. Apalagi pas rush hour, semua penonton mau pulang berbarengan. Kalau pulang, enaknya ya naik bus 221 itu lagi untuk kembali ke stasiun subway. Agak lama, tapi toh sudah tidak tergesa-gesa ke lintasan.

Milan bukan sekadar pusat fashion Italia. Kota itu juga jadi tujuan untuk nonton Formula 1 plus tempat bernaungnya para seniman sepeda legendaris

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News