Keliling Milan, Liput Balap Formula 1 dan Kunjungi Artis Sepeda (1)
Rabu, 12 September 2012 – 00:02 WIB
Benar memang, stasiun itu hanya 200 meter dari pintu sirkuit. Tapi, pintu yang jauuuuuuuuuuh dari tribun utama dan paddock. Dari ujung ke ujung. Total harus jalan kaki sekitar 3 kilometer dari pintu Lesmo menuju kawasan paddock. Bukan lewat jalan aspal atau jalan resmi, melainkan jalan setapak yang rasanya seperti menembus hutan.
Sirkuit Monza memang berada di dalam kompleks Parco di Monza, taman/hutan terbesar di belahan utara Italia. Luasnya mencapai 150 hektare.
Saya dan Agung mencoba naik kereta di Stasiun Lesmo itu saat pulang dari lintasan, Jumat sore setelah babak latihan (7/9). Untung masih sore. Kalau kemalaman, bisa gelap gulita. Dan untung tepat waktu. Sebab, kereta terakhir lewat pukul 20.09.
Petang itu, sekitar pukul 19.00, saat matahari mulai terbenam, saya dan Agung di Stasiun Lesmo bersama dua orang penggemar dari Bulgaria, hanya berempat. Kami sama-sama bengong khawatir. Sebab, pintu bangunan stasiun dikunci dan tidak ada orang sama sekali. Di dalam gedung hanya ada screen yang menyala, menyebut masih ada kereta terakhir pukul 20.09.
Milan bukan sekadar pusat fashion Italia. Kota itu juga jadi tujuan untuk nonton Formula 1 plus tempat bernaungnya para seniman sepeda legendaris
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408