Keliling Milan, Liput Balap Formula 1 dan Kunjungi Artis Sepeda (2)
Usia Sudah 70 Tahun, Seminggu Hanya Bikin Dua Frame
Kamis, 13 September 2012 – 00:01 WIB
Serunya, sepeda bekas juga banyak digantung di langit-langit toko. Sebuah sepeda balap Rossignoli edisi 1970-an, misalnya, dilego "hanya" 800 euro. Sebuah Pinarello KOBH (Dogma K) bekas edisi Team Sky, yang di Indonesia populer luar biasa, dijual "hanya" 3.000-an euro.
Tokonya memang tidak besar. Seperti kebanyakan toko sepeda standar di Indonesia. Tapi, kalau jalan ke belakang, ada workshop, gudang, dan kantornya.
Selama di Rossignoli, kami ditemani Matias Rossignoli, salah satu keturunan pendiri toko. Ya, toko itu masih terus dikelola keluarga secara turun-temurun. Sampai generasi keempat!
"Itu paman saya, itu juga cucu, itu keluarga yang lain," kata Matias Rossignoli dengan menunjuk orang-orang yang bekerja di sekeliling toko.
Di Milan, ada toko sepeda yang sudah berdiri sejak 1900. Banyak pula artisan (seniman) sepeda yang namanya superkondang di seluruh penjuru dunia.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408