Keliling Milan, Liput Balap Formula 1 dan Kunjungi Artis Sepeda (3-Habis)
Tidak Boleh Dibersihkan, Pajang Sepeda Berlumpur
Jumat, 14 September 2012 – 01:01 WIB
Tidak lama, kami diajak ke ruang kerja Ernesto Colnago. Dia sama sekali tidak terlihat sudah berusia 80 tahun. Sangat energik, bergerak begitu cepat, dan tampak begitu bersemangat.
Diminta duduk, Colnago langsung mengambil sebuah buku, menuliskan nama saya, lalu membubuhkan pesan dan tanda tangan. Itu buku biografinya. "Anda berbahasa Mandarin" Ada buku saya yang berbahasa Mandarin," katanya lantas mengambil sebuah buku tebal bersampul emas.
Saya hanya bisa bilang tidak perlu dan terima kasih, karena memang hanya mengerti sedikit-sedikit Mandarin. Ernesto Colnago lantas duduk di belakang mejanya. Di tembok di sampingnya, terpampang banyak lagi fotonya bersama mobil atau jajaran penggawa Ferrari.
Dengan semangat, dia menjawab pertanyaan atau memberikan penjelasan. Dalam bahasa Italia, dibantu Colosio sebagai penerjemah.
Colnago adalah Ferrari-nya sepeda. Keduanya bahkan sudah bekerja sama selama puluhan tahun. Penulis sempat bertemu Ernesto Colnago, sang legenda,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408