Kelola Blok Migas, Perusahaan Nasional Jadi Prioritas
Senin, 28 Mei 2012 – 06:42 WIB
JAKARTA - Dari 72 wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK Migas) yang telah berproduksi, terdapat 29 blok yang akan habis masa kontrak sampai dengan 2021. WK yang akan habis kontrak itu antara lain Blok Siak (Riau) yang dioperatori Chevron Pacific Indonesia pada 2013, Blok Offshore Mahakam (Kalimantan Timur) dengan operator Total E&P Indonesia pada 2017, serta Blok Sanga-sanga (Kaltim) dengan kontraktor VICO dan Blok Southeast Sumatera yang dikelola CNOOC pada 2018.
"Perusahaan migas nasional dan daerah mendapat prioritas ikut mengelola blok yang habis itu," ujar Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradnyana di Jakarta, Minggu (27/5).
Selain blok-blok itu, Blok Bula (Maluku) dengan operator Kalrez akan habis 2019, Blok South Jambi B dikelola ConocoPhillips pada 2020, dan Blok Muriah (Jawa Tengah) dikelola Petronas pada 2021. Gde mengatakan, beberapa sudah mengajukan perpanjangan.
Untuk itu, pihaknya tengah melakukan proses evaluasi atas pengajuan itu. "Segera setelah proses evaluasi selesai, kami akan sampaikan ke Kementerian ESDM untuk mendapatkan persetujuan," katanya.
JAKARTA - Dari 72 wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK Migas) yang telah berproduksi, terdapat 29 blok yang akan habis masa kontrak sampai dengan
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong