Kelola Kelistrikan Bandara, AP II Resmi Gandeng PLN
Rabu, 25 Agustus 2010 – 17:17 WIB
Dahlan menyebutkan, ruang lingkup kerjasama tersebut di antaranya meliputi inventarisasi penggunaan listrik yang paling kritis, penguatan struktur jaringan di dalam dan di luar Bandara, inventarisasi back-up genset dan Uninterruptible Power Supply (UPS), sistim monitoring dan supervisi keandalan, serta beberapa aspek teknis lainnya.
Perluas Kerjasama dengan AP I
Ditambahkan pula, dalam kerjasama itu PLN menawarkan empat skema. Pertama, PLN hanya menjadi konsultan dan penasehat jika ada gangguan di bandara. Skema kedua, PLN bertanggung jawab hanya sampai gardu induk saja. Skema ketiga, PLN mengurusi hingga tegangan menengah 20 KV. Terakhir, PLN mengambil alih semua kelistrikan di badara. "Saya pikir (PLN) hanya cukup sampai skema yang ketiga, kecuali diminta AP II semuanya dikelola PLN," sambung Dahlan.
Sementara Dirut PT AP II, Tri S Sunoko mengakui, pengelolan listrik di objek vital seperti bandara memang memerlukan tenaga-tenaga ahli seperti yang dimiliki PLN. "Saya rasa kerjasama ini sangat membantu kelistrikan di bandara agar tidak terjadi kembali kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti beberapa waktu lalu. Dengan demikian, tentunya kita fokus pada peningkatan pelayanan terutama penggunaan jasa transportasi bandara," pungkasnya.
Perluas Kerjasama dengan AP I
Pada kesempatan itu, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar juga meminta PT PLN agar tidak hanya mengelola kelistrikan bandara yang berada di lingkungan PT AP II. PLN, kata Mustafa, diharapkan juga membangun sinergis dengan PT AP I terutama dalam pengelolaan kelistrikan di Bandara Ngurah Rai, Bali.