Kelola Lahan Gambut, Indonesia Perlu Mencontoh Malaysia

Melling mengingatkan bahwa tanah gambut bisa dubah menjadi tanah pertanian untuk dijadikan ditanami kelapa sawit dan memberikan pendapatan kepada negara.
"Malaysia bisa terselamatkan krisis ekonomi tiga kali berkat sawit. Gambut ibarat itik mengeluarkan telur emas. Di serawak, jumlah areal perkebunan sawit naik dua kali lipat. Dari segi ekonomi di Sarawak, pendapatan secara langsung sawit di lahan gambut mencapai 400 juta RM-500 juta RM per tahun," jelas Lulie.
Guru Besar IPB yang juga Ketua Himpunan Gambut Indonesia (HGI), Supiandi Sahibam mengungkapkan, bahwa lahan gambut sebenarnya memiliki ketahanan terhadap daya bakar tinggi alias tidak mudah terbakar. Namun kemudian, ketahanan itu seringkali hilang akibat didorong permasalahan sosial di sekelingya.
“Ketahaan terhadap daya bakar sebetulnya tinggi di lahan gambut, tapi kemudian ada permasalahan sosial di sekelingnya, ini yang jadi pemicu. Perlu penelitian sosial lanjutan agar ada bisa dicegah. Kebakaran di lahan gambut sangat komplek, tidak bia disederhanakan,” tegas Supiandi.
Indonesia perlu merujuk kepada Malaysia dalam pengelolaan gambut. Di Malaysia, khususnya Sarawak sebagian kawasan yang dipakai untuk perkebunan berada di kawasan gambut.
“Mereka mampu mengelola kawasan gambut dengan baik karena menerapkan water management,” kata Supiandi. (jpnn)
JPNN.com JAKARTA - Director of Tropical Peat Research Laboratory Unit (TPRL) Malaysia, Lulie Melling mengatakan perlu ada komunikasi yang tercipta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tegas, Bea Cukai Sidoarjo dan Satpol PP Mojokerto Sita 10 Ribu Batang Rokok Ilegal
- DPR & MenPAN-RB Fokus Pemindahan ASN ke IKN, Honorer Kecewa
- KAI Logistik Terus Memperluas Layanan Pengangkutan ke Berbagai Wilayah Strategis
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Penjelasan Dedi Mulyadi Soal Mobil Mewahnya yang Nunggak Pajak Rp70 Juta
- RKUHAP Tak Akan Menjadikan Kepolisian & Kejaksaan Tumpang Tindih Tangani Perkara