Kelola Limbah dengan Kulit Pisang dan Enceng Gondok
Sabtu, 29 Desember 2018 – 06:11 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Tiga mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS Arvianto Nugroho, Fahmi Riza Pahlevi, dan Rizki Wahyu Ismadani menemukan solusi inovatif untuk mengatasi problem urban tersebut. Solusinya cukup memanfaatkan kulit pisang dan enceng gondok.
Menurut dia, enceng gondok memiliki banyak manfaat. Selain mampu menyerap warna dan bau limbah industri logam, enceng gondok sanggup bertahan hidup di air keruh sehingga bisa dimanfaatkan sebagai media penyaringan. "Bahkan, juga bisa menyerap logam berat," ujarnya.
Bagaimana kulit pisang? Kulit pisang merupakan salah satu bahan yang terbilang baru dalam metode pengolahan limbah. Salah satu fungsinya, menyerap logam berat secara maksimal. Sebab, di dalam kulit pisang, terkandung atom nitrogen, sulfur, dan bahan-bahan organik. Juga terdapat asam carboxylic yang dapat mengikat logam dalam air. "Selama ini kulit pisang dianggap sebagai limbah yang tidak bermanfaat. Padahal, dapat memiliki manfaat sangat bagus," jelasnya.
Rizki menuturkan, kulit pisang dan enceng gondok bahkan bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Rizki menjelaskan, gagasan tersebut muncul karena keprihatinan terhadap pembuangan limbah ke sungai tanpa pengolahan yang baik. Apalagi, air sungai masih menjadi salah satu bahan baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Dampak limbah industri logam itu sangat merugikan ," ungkapnya. (ayu/c20/roz)
Baca Juga:
Rizki menuturkan, kulit pisang dan enceng gondok bahkan bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Jalin Kemitraan dengan FT-SPK Institut Telnologi Sepuluh Nopember
- Kampanye Calon Ketum IKA ITS Masuk Putaran Akhir, Eri Cahyadi Ingatkan Peran Alumni Membangun Bangsa
- Ikatan Alumni ITS Menggelar FGD soal Transisi Energi, Ada Bu Risma
- Polisi Gerak Cepat, Peretas Laman Pemprov Jatim & ITS Ditangkap
- Ketum IKA ITS Beberkan Keunggulan Formula R-5 & OceanFarmITS kepada Menko Luhut & Airlangga
- Gandeng Uncen dan ITS, Kemensos Inisiasi Produksi Kapal Cepat untuk Masyarakat Papua