Kelompok Beji Siapkan Serangan ke Penjara

Kelompok Beji Siapkan Serangan ke Penjara
PENGAMANAN BOM DEPOK :Petugas keamanan dari kesatuan Brimob mengamankan dan olah TKP rumah yang berada di Jalan Nusantara 63, Depok tempat terjadinya ledakan Bom, Sabtu malam, mulai di strerilkan tim Kepolisian, Minggu (9 Sept 2012) di Depok, Jawa Barat. Foto: Ridlwan/JAWA POS
JAKARTA - Tidak butuh waktu lama bagi aparat untuk mengendus adanya keterkaitan antara ledakan bom di Jalan Nusantara, Beji, Depok dengan pelaku teror solo. Meski belum berani menyimpulkan keterkaitan itu, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengurai berbagai kemiripan. Keyakinannya satu, mereka berasal dari kelompok sama.

Kemiripan itu disampaikan oleh Kepala BNPT Ansyaad Mbai di kantor Kemenkopolhukam kemarin. Dia menyebut kalau pistol yang ditemukan di Yayasan Yatim Piatu Pondok Widara sama dengan milik pelaku teror Solo.   "Sama dengan milik Farhan saat baku tembak di Solo,"  ujarnya.

Pistol yang dimaksud Ansyaad adalah Beretta yang memiliki kaliber 9 mm. Pistol buatan Fabbrica d'Armi Pietro Beretta, Italia itu sebelumnya dimiliki Farhan. Nah, dari milik Farhan diketahui kalau senjata yang memiliki effective range tembakan 50 meter itu berasal dari Filipina.

Sebab, dari pistol yang dimiliki Farhan terdapat ukiran yang menyebut kalau pistol itu bagian dari propeti Philipines National Police (PNP). Senjata itu juga yang membuat Bripda Suherman, anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri tewas saat baku tembak di dekat perbelanjaan Lottemart di Jalan Veteran, Solo pada 31 Agustus lalu. 

JAKARTA - Tidak butuh waktu lama bagi aparat untuk mengendus adanya keterkaitan antara ledakan bom di Jalan Nusantara, Beji, Depok dengan pelaku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News