Kelompok Bersenjata Serang Stasiun Kereta, Enam Orang Terluka
jpnn.com - PERISTIWA brutal nan keji kembali terjadi di stasiun kereta api di Tiongkok. Kali ini terjadi di stasiun kereta api Guangzhou. Orang-orang yang berada di sekitar stasiun pada Selasa (6/5) pagi tiba-tiba diserang sekelompok pria bersenjata pisau dan pedang. Dengan membabi buta, kelompok itu menganiaya dan menusuk orang-orang sekenanya.
Akibatnya enam orang dilaporkan mengalami luka serius dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan berita yang dilansir People's Daily, pelaku diperkirakan sebanyak empat orang.
"Mereka mengenakan topi putih," kata seorang saksi mata. Nah, polisi yang ada di sekitar stasiun langsung bergerak begitu mendapatkan laporan adanya penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata tajam.
Sambil menodongkan senjata ke pelaku, pelaku meminta mereka menghentikan aksinya dan menyerah. Perintah itu tak digubris pelaku.
Polisi yang geram akhirnya menembaki pelaku. Masih berdasarkan sumber yang sama, satu pelaku tewas terkena tembakan polisi, seorang lagi bisa ditangkap hidup-hidup, sedangkan dua sisanya berhasil melarikan diri.
Sebenarnya peristiwa penyerangan para penumpang di stasiun kereta api Tiongkok bukan terjadi kali ini saja. Sebelumnya, pada 1 Maret lalu, peristiwa yang lebih brutal terjadi di Stasiun Kumning, Provinsi Yunnan. 33 orang dilaporkan tewas di tangan kelompok bersenjata pisau dan pedang. (huffingtonpost/mas)
PERISTIWA brutal nan keji kembali terjadi di stasiun kereta api di Tiongkok. Kali ini terjadi di stasiun kereta api Guangzhou. Orang-orang yang berada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer