Kelompok Ekstrem Kanan Australia Sebarkan Isu Anti-Tiongkok

"Saya berada di Bandara Sydney ketika itu dan semua staf menggunakan masker," tulisnya.
"Banyak sekali orang menggunakan masker. Saya berusaha menghindari all gooks [hinaan untuk orang China]."
Dua kelompok anti-Fasis, 'The White Rose Society' di Australia dan 'Paparoa' di Selandia Baru ternyata mengikuti gerak gerik Matt di internet.
Menurut kedua kelompok tersebut kepada ABC, Matt dan teman-temannya sudah menggunakan rasisme anti China selama pandemi COVID-19.
Berbagai sikap dan tindakan anti-China oleh kelompok ekstrem sayap kanan meningkat sejak adanya pandemi.
Matteo Vergani, seorang pakar mengenai bagaimana menanggulangi kelompok ekstrem dari Deakin University mengatakan pandemi COVID-19 sudah menjadi lahan subur bagi kelompok ekstrem untuk menyebarkan paham mereka.
"Kita semua harus berada di rumah dengan rasa kecemasan tinggi, dipenuhi kekesalan dan kita semua rentan dengan berbagai informasi yang muncul di internet," katanya.
"Kita semua rentan dengan kelompok ekstrem yang menyebarkan teori konspirasi untuk mengkambinghitamkan kelompok tertentu, seperti misalnya warga China."
Badan Intelejen Australia (ASIO) sekarang sedang banyak menyelidiki kegiatan kelompok ekstrem sayap kanan yang menggunakan isu virus corona untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan ide-ide berbahaya mereka
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Madinah Kabur
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Sembilan Tewas karena Banjir di Amerika Serikat