Kelompok HAM Khawatir Perusahaan Australia Memproduksi Senjata di Arab

Pasar senjata di Timur Tengah dianggap penting dalam upaya Pemerintah Australia menjadikan negaranya sebagai 10 eksportir pertahanan global teratas.

Supplied
Departemen Pertahanan Australia menolak menjelaskan apakah pihaknya secara resmi memeriksa perjanjian antara EOS dan UEA untuk memastikan tidak melanggar aturan perjanjian Australia.
"Pasokan teknologi yang dikendalikan dari Australia ke entitas lain di luar Australia memerlukan izin kecuali ada pengecualian legislatif," kata juru bicara Departemen Pertahanan kepada ABC.
"Departemen Pertahanan tidak mengomentari permohonan atau izin ekspor individu untuk melindungi informasi dan peluang perusahaan yang sensitif secara komersial," jelasnya.
ABC berupaya menghubungi EOS untuk menanyakan hal ini, namun tidak berhasil.
Tapi Direktur utama EOS Ben Greene diketahui telah mempromosikan kesepakatan tersebut di UEA.
"Peran global EOS sebagai integrator sistem dan pemimpin teknologi dalam sistem tempur jarak jauh akan sangat mendukung pengembangan produk teknologi maju bidang pertahanan di UEA," ujar Ben bulan Februari lalu.
Sebuah perusahaan di Canberra akan membantu pengembangan senjata canggih di Uni Emirat Arab (UEA)
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan