Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa
Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebaktian gereja.
Kelompok FamilyVoice menyerukan adanya pengecualian agama di dalam Undang-Undang tersebut, dengan alasan hal itu mengganggu kebebasan beragama.
Dalam sebuah pengajuan penyelidikan federal mengenai kebebasan berkeyakinan, kelompok FamilyVoice mengatakan bahwa seseorang dengan penyakit kejiwaan berpotensi mengganggu kebaktian gereja.
"Untuk alasan yang sangat bagus, sebuah agama mungkin tak ingin melibatkan orang yang memiliki penyakit kejiwaan dan menampilkan perilaku yang terganggu," sebut pengajuan itu.
"Perilaku seperti itu akan memengaruhi kebaktian gereja, yang sifatnya suci.”
"Ketentuan sederhana untuk pengecualian dari tindakan itu harus ditambahkan terhadap orang-orang ... yang kondisi kesadarannya tak memungkinkan mereka untuk patuh.
Perilaku problematik jadi masalahnya
Direktur nasional kelompok FamilyVoice, Ashley Saunders, "sangat menolak" sebutan bahwa kelompoknya tak ingin mendukung orang-orang dengan penyakit kejiwaan atau disabilitas.
"Pengajuan kami tak menyebut bahwa kami harus mampu mendiskriminasi begitu saja dalam bidang disabilitas mental," kata Pendeta Saunders.
Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebakt
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen