Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa
Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebaktian gereja.
Kelompok FamilyVoice menyerukan adanya pengecualian agama di dalam Undang-Undang tersebut, dengan alasan hal itu mengganggu kebebasan beragama.
Dalam sebuah pengajuan penyelidikan federal mengenai kebebasan berkeyakinan, kelompok FamilyVoice mengatakan bahwa seseorang dengan penyakit kejiwaan berpotensi mengganggu kebaktian gereja.
"Untuk alasan yang sangat bagus, sebuah agama mungkin tak ingin melibatkan orang yang memiliki penyakit kejiwaan dan menampilkan perilaku yang terganggu," sebut pengajuan itu.
"Perilaku seperti itu akan memengaruhi kebaktian gereja, yang sifatnya suci.”
"Ketentuan sederhana untuk pengecualian dari tindakan itu harus ditambahkan terhadap orang-orang ... yang kondisi kesadarannya tak memungkinkan mereka untuk patuh.
Perilaku problematik jadi masalahnya
Direktur nasional kelompok FamilyVoice, Ashley Saunders, "sangat menolak" sebutan bahwa kelompoknya tak ingin mendukung orang-orang dengan penyakit kejiwaan atau disabilitas.
"Pengajuan kami tak menyebut bahwa kami harus mampu mendiskriminasi begitu saja dalam bidang disabilitas mental," kata Pendeta Saunders.
Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebakt
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya