Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa

Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa
Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa
Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa

Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebaktian gereja.

Kelompok FamilyVoice menyerukan adanya pengecualian agama di dalam Undang-Undang tersebut, dengan alasan hal itu mengganggu kebebasan beragama.

Dalam sebuah pengajuan penyelidikan federal mengenai kebebasan berkeyakinan, kelompok FamilyVoice mengatakan bahwa seseorang dengan penyakit kejiwaan berpotensi mengganggu kebaktian gereja.

"Untuk alasan yang sangat bagus, sebuah agama mungkin tak ingin melibatkan orang yang memiliki penyakit kejiwaan dan menampilkan perilaku yang terganggu," sebut pengajuan itu.

"Perilaku seperti itu akan memengaruhi kebaktian gereja, yang sifatnya suci.”

"Ketentuan sederhana untuk pengecualian dari tindakan itu harus ditambahkan terhadap orang-orang ... yang kondisi kesadarannya tak memungkinkan mereka untuk patuh.

Perilaku problematik jadi masalahnya

Direktur nasional kelompok FamilyVoice, Ashley Saunders, "sangat menolak" sebutan bahwa kelompoknya tak ingin mendukung orang-orang dengan penyakit kejiwaan atau disabilitas.

"Pengajuan kami tak menyebut bahwa kami harus mampu mendiskriminasi begitu saja dalam bidang disabilitas mental," kata Pendeta Saunders.

Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebakt

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News