Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa

Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa
Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa

"Dalam beberapa keadaan, kondisinya tepat untuk membedakan secara benar apakah orang tersebut terlibat dalam perilaku terganggu yang bertentangan dengan kepentingan terbaik organisasi,” jelasnya.

"Pengajuan itu tak mengatakan bahwa kami tak ingin orang-orang dengan perilaku terganggu menjadi bagian dari gereja,” imbuh Pendeta Saunders.

Ia menyebut, "Apa yang kami katakan adalah bahwa organisasi gereja harus bisa membuat keputusan tentang perekrutan orang yang memimpin kebaktian ini, sangat tepat bahwa orang-orang yang memenuhi peran tersebut bukanlah orang yang memiliki perilaku terganggu."

Dalam sebuah pernyataan sebelumnya, Pendeta Saunders mengatakan "kami sama sekali tak memiliki keinginan untuk menyingkirkan penyandang disabilitas" dan "pengajuan usulan kami menyampaikan kekhawatiran atas perilaku bermasalah, bukannya status disabilitas".

"Kami berpendapat bahwa hal yang paling tak membantu jika organisasi keagamaan tak memiliki pilihan selain melibatkan seseorang yang (misalnya) berjuang dengan dorongan tak terkendali untuk mengucapkan kata-kata kotor dengan keras atau frase seksual secara eksplisit dalam peran publik, yang akan mengecewakan layanan kebaktian keluarga, " tuturnya.

Ia berujar, "Saya segera menunjukkan bahwa anggota staf kami memiliki hubungan yang sangat panjang dan positif dengan orang-orang yang memiliki tantangan kesehatan mental yang cukup serius."

Stereotip berbahaya isolasi penyandang disabilitas mental

Kelly Vincent dari Partai Dignity Australia Selatan mengatakan bahwa pengajuan yang dilakukan kelompok tersebut "kejam" dan "munafik".

"Saya pikir ini bukan hanya masalah hukum yang sangat goyah, tapi juga sangat kejam dan tak peduli," kata Vincent.

Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebakt

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News