Kelompok Kristen Australia Dikritik Karena Diskriminasi Gangguan Jiwa

Undang-undang Diskriminasi Seks melarang diskriminasi terhadap orang-orang berdasarkan orientasi seksual, identitas gender dan status hubungan.
FamilyVoice menyebut hal itu "sangat kontroversial", dan dalam pengajuan mereka juga menyebut bahwa perubahan jenis kelamin sungguh "delusional".
"Kenyataannya adalah bahwa 'perubahan jenis kelamin' adalah sebuah mitos. Baik pengobatan hormon maupun operasi sebenarnya tak bisa mengubah jenis kelamin seseorang," sebut pengajuan tersebut.
Konflik mengenai undang-undang anti-diskriminasi "hampir tak terelakkan", menurut pengajuan kelompok tersebut.
"Efek dari Undang-Undang tersebut adalah memberdayakan mereka yang mendukung satu sistem nilai untuk menerapkan kepercayaan mereka pada keyakinan yang bertentangan."
"Jauh dari membina keharmonisan sosial, UU tersebut cenderung memperburuk perpecahan sosial."
Akun media sosial kelompok tersebut menunjukkan bahwa FamilyVoice mengambil sikap menentang terhadap pernikahan sesama jenis, transgender, aborsi, euthanasia (suntik mati) dan kamar mandi unisex.
Sebuah kelompok Kristen di Australia melobi agar Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas diubah sehingga mereka bisa mendiskriminasi orang-orang dengan penyakit kejiwaan, atas dasar orang-orang ini bisa mengganggu "kesucian" dari kebakt
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia