Kelompok Militan Al-Aqsa Ancam Sacha Baron
Selasa, 28 Juli 2009 – 10:16 WIB
Salah satu dialog yang disampaikan Cohen kepada Abu Aita (di film itu), antara lain adalah bahwa "aku ingin terkenal, dan aku ingin orang-orang terbaik di bidangnya yang menculikku", sembari menambahkan bahwa "Al-Qaeda sih era 2001 (sudah ketinggalan zaman, Red)". Ia juga sempat menyarankan Abu Aita untuk memotong kumisnya, sambil mengatakan "karena Raja Osama-mu kelihatan seperti penyihir kotor atau Santa (yang jadi) gelandangan".
Baca Juga:
Nyatanya, menurut Abu Aita dan Al-Aqsa sendiri, sang tokoh bukanlah anggota organisasi tersebut, kendati dulunya pernah ada hubungan. Abu Aita (saat ini) adalah salah seorang perwakilan politik partai Fatah di Bethlehem, serta seorang anggota dewan Lembaga Tanah Suci, organisasi non-pemerintah yang mendukung hak-hak warga Palestina dengan komitmen tanpa kekerasan. Abu Aita membenarkan ia menerima beberapa telepon dari Cohen sebelumnya, hingga akhirnya berjumpa - dan menjalani 'syuting - di area privat sebuah restoran ternama.
Kini, kedua pihak - Abu Aita serta Al-Aqsa - berniat 'berurusan' lebih panjang dengan Cohen. Bedanya, jika sang tokoh Fatah menyatakan ingin melakukan tuntutan hukum, Al-Aqsa mungkin tidak 'sesederhana' itu. Melalui Aaron Klein, seorang wartawan yang berbasis di Yerusalem untuk situs WorldNetDaily, kelompok itu mengeluarkan pernyataan resminya.
"Kami memiliki hak untuk membalas dengan cara yang kami pandang cocok terhadap orang ini (Cohen)," tegas mereka, sembari menyebut film itu sebagai konspirasi.
YERUSALEM - Aktor yang populer setelah merilis film Borat, Sacha Baron Cohen, agaknya terbiasa menjadi sumber kontroversi. Selain kerap menjalani
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan