Kelompok Tani Hutan Tetap Panen di Tengah Wabah Corona
Untuk sereh wangi, sudah ada perusahaan yang menampung dengan pola mitra, dimana bibit sereh disediakan perusahaan. Panen sereh wangi menghasilkan 6 ton atau sekitar 3-4,5 ton/panen (1 kali panen per 3 bulan) dengan harga jual Rp 500/kg menghasilkan Rp1,5 Jt - Rp2,25 Jt/panen.
Belum lagi hasil panen pisang, jagung, umbi-umbian, lalap-lalapan, kunyit, jahe, lengkuas, dan tanaman pangan lainnya, yang menjadi sumber sebagian nutrisi (karbohidrat, protein, vitamin dan mineral) keluarga petani, dalam memenuhi kebutuhan pangan, terutama selama wabah virus Covid-19.
“Dengan pelibatan masyarakat, pengelolaan Hutan Diklat Rumpin melalui konsep Leuweung Hejo Masyarakat Ngejo dapat terwujud. Hutan Diklat menjadi terjaga dari perusakan dan penyerobotan lahan,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) bersama Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK) Bogor, para penyuluh kehutanan, dan tetap bekerja secara produktif di tengah wabah virus corona.
Redaktur & Reporter : Friederich
- PPP Dukung Penuh Program Prabowo, Mardiono Usulkan Pembentukan Kelompok Tani
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- Arutmin Serahkan 6 Ekor Sapi Betina untuk Kelompok Tani
- Menteri LHK Siti Nurbaya Memuji Kinerja KTH, Ada Datanya
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Petani di Kampar Diserang Puluhan Orang, Polisi Bergerak Cari Pelakunya