Kelompok Tani Penerima Bantuan Diduga Fiktif
Rabu, 26 Desember 2012 – 11:15 WIB
“Banyak sekali bantuan untuk bidang perikanan namun, baik itu dari pemerintah pusat maupun provinsi, tapi sampai saat ini kami belum melihat adanya peningkatan di sektor tersebut,” ungkapnya.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan sektor pertanian yang dianggapnya sangat berhasil, apalagi meningkatnya produksi padi di Kabupaten Melawi pada tahun 2011 menjadi perhatian Bupati, Firman Muntaco, menurutnya kenaikan produksi padi setiap tahun menunjukkan salah satu keberhasilan pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Melawi.
“Wajar saja bupati menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama peningkatan ekonomi masyarakat, karena sektor pertanian sudah menunjukkan hasilnya kepada masyarakat dan pemerintah,” sindirnya. Malin membeberkan, banyaknya bantuan sektor perikanan terdiri dari dana APBN Perubahan untuk program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB).
“Informasi dari anggota DPR RI, Melawi mendapat dana PUMP-PB sebesar Rp 100 Juta per kelompok tani dimana kita mendapat 19 kelompok sama dengan PUAP. Selain itu untuk Desa Konservasi masing-masing kelompok dapat bantuan sebesar Rp 50 juta, dan Melawi dapat kurang lebih 60 kelompok,” terangnya.
MELAWI- Anggota DPRD Melawi, Ridwan Saidi menyebutkan adanya indikasi sejumlah bantuan bagi kelompok tani di bidang perikanan yang tidak tepat sasaran.
BERITA TERKAIT
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara