Keluar dari Kesepakatan HAM PBB, Ukraina Ogah Campuri Urusan Dalam Negeri China
jpnn.com, BEIJING - Utusan tetap Ukraina pada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) mengundurkan diri dari kesepakatan bersama tentang pelanggaran HAM di Xinjiang, China.
Beijing pada Sabtu (26/6) menyambut positif sikap Ukraina dalam sidang ke-47 UNHRC tersebut.
Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing menyatakan pihaknya mendapatkan dukungan dari 90 negara dalam sidang tersebut.
"Upaya sebagian negara Barat yang menuduh China terkait isu-isu di Xinjiang, Hong Kong, dan Tibet kembali berakhir dengan kegagalan," demikian dinyatakan juru bicara MFA.
"Ini sepenuhnya menunjukkan bahwa keadilan akan selalu menang. Sikap beberapa negara Barat mencampuri urusan internal China, menekan, dan menghambat pembangunan China dengan dalih hak asasi manusia tidak ada gunanya," menurut pernyataan tertulis jubir MFA.
MFA menganggap bahwa Kementerian Luar Negeri Ukraina telah membuat pernyataan yang jelas-jelas tidak akan mencampuri urusan dalam negeri China.
"China menyambut baik keputusan pihak Ukraina yang merefleksikan semangat independensi, menghormati fakta-fakta, menyelaraskan cita-cita Piagam PBB, dan prinsip dasar tata laksana hubungan antarnegara," kata MFA.
Serangkaian kebijakan Beijing terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang dituduh melanggar HAM.
Kementerian Luar Negeri CHina di Beijing menyambut positif sikap Ukraina dalam sidang ke-47 UNHRC tersebut
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin Beri Penghargaan kepada Para Wajib Pajak Terbaik
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025