Keluar dari PKS, Kiai Sabiqin Peduli Dunia Pendidikan
jpnn.com, JAKARTA - Salah satu tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Barat (Jabar) KH Mohammad Sabiqin memutuskan keluar dari partai tempatnya selama ini berkiprah sebagai politikus. Alasan pengunduran dirinya sudah dituangkan dalam sebuah surat bertitel “Keluar dari PKS”.
Saat dikonfirmasi JPNN.com, Jumat (14/9), Kiai Sabiqin mengatakan dia merasa tidak nyaman lagi berada di PKS. “Hanya tidak nyaman saja,” kata Sabiqin.
Pengasuh Pondok Pesantren Khusnul Khatimah, Kuningan, Jabar, itu mengungkap setelah mundur ini belum ada niat untuk terjun lagi ke partai politik lain. Kiai Sabiqin mengaku akan concerndi bidang pendidikan. “Netral saja. Mau aktif di pendidikan saja,” ungkap Sabiqin.
Kiai Sabiqin dalam suratnya memutuskan mundur dari PKS karena selalu dicurigai oleh kalangan internal. “Ikhwah fillah, sudah lama keberadaan saya di PKS dicurigai dan dianggap tidak loyal, tentu salah besar walaupun memang sudah lama hati saya meragukannya,” ujar Sabiqin sebagaimana dalam suratnya.
Mantan ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Jabar sudah tak sepaham dengan perintah untuk berbaiat ulang. Sebelumnya DPP PKS mengeluarkan peringatan atau tazkirah melalui surat bernomor 60/T/DSP-PKS/1439 tentang Komitmen Kepada Jemaah.
Kiai Sabiqin menyebut surat tentang perintah berbaiat ulang yang diteken Ketua Dewan Syariah Pusat DPP PKS Surahman Hidayat itu sama saja menganggapnya bukan kader. Sebab, tazkirah itu berarti menempatkannya menjadi kader PKS jika berbaiat ulang.
“Maka dengan ini saya ikrarkan bahwa saya tidak bersedia berbaiat ulang sebagaimana diamanatkan Tazkirah DSP PKS. Dan saya akan kembalikan kartu keanggotaan PKS saya kepada struktur terdekat,” tulisnya.
Kiai Sabiqin pun telah mengakui kebenaran surat yang beredar di kalangan wartawan itu. “Iya,” ujarnya ketika dihubungi JPNN.(boy/jpnn)
Kiai Sabiqin dalam suratnya memutuskan mundur dari PKS karena selalu dicurigai oleh kalangan internal.
Redaktur & Reporter : Boy
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia