Keluar Masuk Terowongan dan Bertaruh Nyawa demi Intan Trisakti
jpnn.com, BANJAR BARU - Perjuangan para penambang menemukan intan Trisakti pada 26 Agustus 1965 silam tidak mudah.
Salah satu penambang Salman Junaidi mengatakan, dirinya dan teman-temannya harus berjuang sangat keras demi intan sebesar 166,75 karat itu.
Salman beserta 25 orang lainnya harus keluar masuk ke lubang dan terowongan sedalam 20 meter yang minim oksigen selama berbulan-bulan.
Belum lagi bahaya yang menghantui mereka setiap harinya.
Beruntung, selama enam bulan sampai penemuan Intan Trisakti tidak ada kejadian yang sampai merengut jiwa penambang.
Penemuan itu langsung menggegerkan. Pemkab Banjarbaru langsung membawa intan itu ke Jakarta untuk diserahkan kepada Presiden Soekarno.
Sedangkan para penambang mendapat imbalan.
"Saya ingat uang pembagian Rp 200 juta itu dibuat selamatan, lalu dibagi kepada kami. Saya waktu itu dapat uang sekitar Rp 4,5 juta per orang. Sisanya untuk pemotongan ongkos ke Jakarta, dan dibagi kepada Pemerintah Kabupaten," ungkapnya, Senin (8/5).
Perjuangan para penambang menemukan intan Trisakti pada 26 Agustus 1965 silam tidak mudah.
- Gerebek Gudang di Banjarbaru, Polda Kalsel Sita 13.500 Sak Pupuk Ilegal
- Pimpin Deklarasi Pilkada Damai, Kapolda Kalsel Ajak Publik Ikut Menyukseskan Pesta Demokrasi
- Pencuri Mobil Bermodus Duplikat Kunci Ini Akhirnya Ditangkap, Ini Tampangnya
- Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 4,8 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia, 4 Orang Ditangkap
- 5 Caleg DPR Peraih Suara Terbanyak di Dapil Kalsel 2, Ada Eks Dandim Tanah Bumbu
- Enam Tahanan Bonyok Dianiaya Anggota Polisi, Ada yang Patah Kaki