Keluar Tahanan, Aktivis India Mogok Makan 15 Hari

Keluar Tahanan, Aktivis India Mogok Makan 15 Hari
Keluar Tahanan, Aktivis India Mogok Makan 15 Hari
Semula polisi hanya mengizinkan Hazare mengikuti aksi mogok makan selama tiga hari. Aksi itu dilancarkan oleh Hazare untuk menentang undang-undang anti korupsi yang diajukan pemerintah.

Hazare ditangkap di JP Park, New Delhi, bersama 1.400 pendukungnya. Mereka ditangkap karena dianggap tidak mengindahkan larangan polisi terkait lamanya aksi mogok makan. Selain itu, jumlah peserta aksi mogok makan dinilai melampaui batas yang diizinkan. Penangkapan Hazare dkk memicu protes luas di seluruh India. Termasuk, di Mumbai, Chennai, Bangalore, Calcuta, dan sejumlah kota lain.

Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh menuduh Hazare telah mencoba menodai demokrasi karena menuntut perubahan total terhadap undang-undang anti korupsi. Di depan parlemen pada Rabu lalu (17/8), Singh menyatakan bahwa aksi mogok makan yang dilakukan Hazare dan para pendukungnya adalah kesalahan dalam memahami isi UU tersebut. Namun pidato itu menuai interupsi dari sejumlah anggota parlemen di kubu oposisi. Mereka meneriaki Singh dengan kata-kata "memalukan".

Sementara itu, seorang juru bicara dari partai berkuasa di India, Rashid Alvi menduga bahwa Amerika Serikat (AS) berada di balik demonstrasi anti korupsi di negeri tersebut. "Amerika Serikat tidak pernah berbicara tentang gerakan apapun di India. Inilah yang pertama," tuding Alvi seperti dikutip Times of India. Pernyataannya itu didasarkan pada pernyataan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS yang mengritik penanganan protes anti korupsi oleh pemerintah India sebagai sebuah kemunduran demokrasi. (BBC/AFP/cak/dwi)

NEW DELHI - Aktivis anti korupsi India Anna Hazare, 74, kemarin (18/8) akhirnya menerima tawaran polisi untuk keluar dari penjara Tihar, New Delhi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News