Keluarga Almarhumah Kesya Lestaluhu dan Kepala Suku Biak Mengadu ke Komnas Perempuan

jpnn.com, JAKARTA - Ibunda almarhumah Kesya Lestaluhu, Aminah mendatangi Komnas Perempuan. Dia datang bersama Kepala Suku Biak, Sorong Raya, David Kapisa.
Sebelumnya mereka sudah mendatangi Ketua DPD RI dan Komnas HAM.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Anggota DPD RI dapil Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor itu keluarga Kesya diterima oleh Komisioner Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, Bahrul Fuad, Rainy Maryke Hutabarat dan jajaran pegawai Komnas perempuan.
Kepada Komisioner Komnas Perempuan, Aminah, Ibunda Kesya meminta agar keluarganya mendapatkan keadilan. Menurutnya, dari proses hukum yang berjalan sampai sekarang, banyak kejanggalan.
"Ketika rekonstruksi antara kronologi yang diutarakan dari pihak Pomal Lantamal XIV Sorong, dengan pelaku banyak perbedaan. Pihak keluarga juga menduga ada pelaku lain selain Kelasi Satu (TTU) Agung Suyono Wahyudi Ponidi," tukas dia.
Aminah berharap Komnas Perempuan ikut serta mengawal proses hukum kasus Kesya supaya terang benderang dan keluarga mendapatkan keadilan.
"Semoga Komnas Perempuan membantu kami untuk mendapatkan keadilan. Karena ini pembunuhan keji oleh aparat keamanan," tegasnya.
Paul Finsen Mayor menambahkan keluarga Kesya saat ini terus mencari keadilan. Dia berharap berbagai lembaga dan instansi memberi perhatian terhadap kasus yang menimpa mereka.
"Di DPD RI kemudian Komnas HAM merespon positif. Semua akan mengawal kasus ini sehingga keluarga almarhumah bisa mendapat keadilan dan pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku," kata Paul.
Ibunda almarhumah Kesya Lestaluhu, Aminah mendatangi Komnas Perempuan. Dia datang bersama Kepala Suku Biak, Sorong Raya, David Kapisa.
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Komnas HAM Minta Polisi Hadirkan 2 Paslon Pilkada Puncak Jaya
- Teror ke Tempo Dianggap Melanggar HAM, Polisi Diminta Usut Secara Transparan
- Komnas HAM Menyelidiki Kericuhan saat Rapat RUU TNI
- Dinilai Memicu Segudang Masalah, PSN Merauke Tuai Kritik Keras