Keluarga Anas Urbaningrum di Blitar ketika Badai Politik Menerpa
Ibu: Kami Wong Ndeso, Masak Senekat Itu
Sabtu, 23 Juli 2011 – 07:27 WIB
Perbedaan lain, di rumah tersebut nongkrong Toyota Kijang Innova keluaran tahun 2008 bernopol B 7411 WJ warna hitam. Lagi-lagi, terlihat debu tebal menempel pada kaca depan dan belakang. "Mobil itu yang nyetir ya Kholis. Jarang dipakai, wong tidak ke mana-kemana, lebih banyak naik motor," jelas Sriati.
Anas Urbaningrum merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Sriati dan Habib Mughni (alm). Tiga saudara Anas semua laki-laki. Kakak Anas adalah Agus Nasirudin yang kini menjabat sekretaris desa Ngaglik. Kedua adik Anas adalah Anna Lutfi (wakil ketua DPW PAN Jatim dan wakil ketua komisi B DPRD Jawa Timur) serta Kholisul Fikri (PNS di sekretariat DPRD Kabupaten Blitar).
Ayah Anas, Habib Mughni, semasa hidup merupakan guru agama di MTs Al Kamal, Kunir, Kecamatan Wonodadi, Blitar. Pendidikan Anas semasa SD ditempuh di SDN Ngaglik hingga kelas V. Entah apa alasannya, ketika naik ke kelas VI, Anas pindah ke SDN Bendo I, Kecamatan Ponggok, yang jaraknya sekitar satu kilometer dari rumah. Untuk berangkat ke sekolah, dia berjalan kaki. Di SD tersebut, Anas sering didapuk sebagai pengibar bendera ketika upacara hari Senin.
Setamat SD, Anas melanjutkan pendidikannya ke MTs Al-Kamal, Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, kemudian melanjutkan ke SMAN Srengat, Blitar. Sejak SD, dia dikenal memiliki otak encer dan juara kelas. Namun, Sriati menganggap hal itu biasa saja. "Anaknya biasa saja, mungkin nurun bapaknya yang juga guru ilmu agama," tuturnya.
BADAI politik yang menerpa Anas Urbaningrum tidak terlalu berpengaruh pada keluarganya di Blitar. Mereka tetap yakin Anas bersih dan semua yang terjadi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala