Keluarga Anas Urbaningrum di Blitar ketika Badai Politik Menerpa
Ibu: Kami Wong Ndeso, Masak Senekat Itu
Sabtu, 23 Juli 2011 – 07:27 WIB

Sriati, ibunda Ketum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, tengah menjemur nasi basi atau karak di depan rumahnya di Dusun Sendung, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar Jawa Timur kemarin (22/07). FOTO: ABDUL AZIZ WAHYUDI/RADAR BLITAR/JPPN
Sebenarnya, tiap bulan dirinya juga menerima uang pensiun suaminya. "Sudah bisa makan dan minum seadanya bagi kami alhamdulillah," tambahnya lagi. Terkait kabar buruk yang menerpa Anas, Sriati menganggap hal biasa dan sudah menjadi risiko. Dia sadar, ketika menduduki posisi penting, anaknya pasti akan kerap menjadi sorotan.
Dia mencontohkan ketika Anas terpilih menjadi ketua umum PB HMI dan anggota KPU. Fitnah terus bertubi-tubi mendatangi anaknya. "Kami tidak kaget, dia itu sudah sering digitukan. Sama seperti saat kasus, siapa itu?, si Nazar ya" Saya lebih percaya anak saya. Dia tidak neko-neko," katanya.
Hantaman dan gencarnya pemberitaan tentang Anas dianggap Sriati sebagai risiko atau cobaan. Dia mengibaratkan Anas sebagai layang-layang. Semakin tinggi mengudara, semakin kencang anginnya. Bila benangnya tidak kuat menahan angin, sudah pasti putus dan jatuh. Tetapi, dia yakin, Anas tidak seperti yang disangkakan.
"Kami ini wong ndeso (orang desa-red), masak sampai nekat seperti itu. Saya yang mengandung dan membesarkan dia dan paham dengan karakternya. Dia tidak berbohong dan ingat asal-usulnya sebagai kaum cilik," katanya lagi.
BADAI politik yang menerpa Anas Urbaningrum tidak terlalu berpengaruh pada keluarganya di Blitar. Mereka tetap yakin Anas bersih dan semua yang terjadi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu