Keluarga Ba’asyir Protes Polri

Dipindah ke Nusakambangan tanpa Pemberitahuan

Keluarga Ba’asyir Protes Polri
Keluarga Ba’asyir Protes Polri
Ditempatkan dengan siapa, di ruang mana, dan bagaimana kondisi kesehatan Ba’asyir masih menjadi tanda tanya bagi keluarga. Iim mengatakan, keluarga ingin secepatnya berangkat ke Nusakambangan untuk melihat langsung kondisi ayahnya. ’’Tapi, informasi yang saya dengar, pada Sabtu dan Minggu penjenguk tak bisa masuk. Mungkin Senin nanti keluarga ke sana,’’ tuturnya.

Secara terpisah, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), organisasi yang didirikan Ba’asyir, menyebut pemindahan Ba’asyir itu merupakan bentuk penculikan oleh polisi. ’’Amat memprihatinkan. Kondisi beliau yang hanya mengenakan pakaian seadanya, baju koko putih berkain sarung, diangkut dengan menggunakan mobil tahanan duduk di bangku pojok belakang diapit petugas untuk sebuah perjalanan darat 400 km atau delapan jam perjalanan,’’ kata Juru Bicara JAT Sonhadi, Sabtu (6/10).

Pemindahan itu, menurut mereka, juga merupakan bentuk ketakutan berlebihan Polri. ’’Apa karena ini menjelang peringatan bom Bali Oktober 2002. Ini pesanan asing dan sekutunya untuk menzalimi ulama,’’ ujarnya.

Dikonfirmasi soal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Suhardi Alius menjelaskan, pemindahan Ba’asyir sudah memenuhi prosedur. ’’Beliau memang dipindah ke Cilacap agar lebih dekat dengan keluarga,’’ katanya. (rdl/c4/ttg)

JAKARTA – Di tengah hiruk pikuk kasus KPK versus Polri, diam-diam Densus 88 Mabes Polri memindahkan Ustad Abu Bakar Ba’asyir ke Lapas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News